top of page
Search
norvaN3

Pembangunan IPAL Rumah Sakit Sesuai Standar



Sering kali ditemui sekitaran rumah sakit dan puskesmas terjadi pencemaran. Contohnya air diparit menjadi keruh dan mengeluarkan aroma kurang sedap. Penyebab utama dari fenomena ini adalah limbah buangan yang tidak melalui tahapan pengolahan terlebih dahulu. Alangkah baiknya ditiap gedung fasilitas medis dibangun Instalasi Pengolahan Limbah atau IPAL Rumah Sakit.


Para peneliti menyebutkan teknologi IPAL ini mengolah limbah secara optimal. Setelah diolah, limbah medis berupa zat cair dapat dibuang dengan tenang karena standar baku mutu terpenuhi.


Mengenai permasalahan penanganan limbah ternyata telah ditetapkan oleh pemerintah aturan-aturannya. Hal tersebut dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut. Berdasarkan pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 12, dan pasal 13 secara implisit menyebutkan pembuangan air limbah domestik wajib memenuhi standar yang diberlakukan pemerintah. Sehingga limbah buangan ramah lingkungan dan lebih aman bagi lingkungan dan makhluk hidup.


Sejalan dengan hal ini ternyata dulunya banyak rumah sakit yang gagal melestarikan lingkungan. Apalagi kala itu kurangnya kesadaran untuk mengolah limbah hasil aktivitas medis.


Tips Perencanaan IPAL Rumah Sakit

Pemerintah juga merekomendasikan sejak tahap awal gedung rumah sakit dibangun harus dibarengi dengan pembangunan IPAL Rumah Sakit. Berikut ini tips-tips perencanaan IPAL yang ideal dilakukan.


1. Memperkirakan Volume Limbah

Perkirakan berapa banyak volume limbah cair yang mungkin ditampung. Tujuannya untuk mencari lahan untuk pembangunan bak dan memilih kapasitas IPAL. Perhitungan riil biasanya didasarkan kemewahan bangunan rumah sakit.


Contoh rumah sakit kelas mewah rata-rata menghabiskan air mencapai 1.000 liter/hari. Sedangkan, rumah sakit kelas menengah akan menghabiskan air harian sekitar 20.000 - 50.000 liter. Rumah sakit kelas umum (pemerintah) biasanya menggunakan air bersih sekitar 50.000 - 100.000 liter/hari.


Volume penggunaan air bersih juga dihitung dari fasilitas rawat inap, kapasitas penampungan pasien, dan jumlah staff yang bekerja di rumah sakit. Perkiraan riil dari penggunaan air bersih, 80% nya disinyalir menjadi air limbah karena kegiatan medis atau manusia. Perhitungan dasar inilah menjadi gambaran utama merancang IPAL Rumah Sakit.


2. Sistem Pengumpulan Air Limbah

Sumber limbah rumah sakit juga diperoleh dari pos-pos yang ada. Maksudnya adalah ruangan pasien, laboratorium, dapur, kamar mandi atau WC, tempat laundry, dan unit-unit lain. Terhadap semua limbah dihasilkan ini akan diproses dahulu dengan pretreatment. Dimana fungsinya untuk menetralisir zat kimia dan lainnya sebelum dialirkan ke bak penampung.


Bedanya limbah rumah sakit dengan jenis limbah lain yakni adanya pengolahan utama dahulu. Setelah dialirkan menuju instalasi IPAL akan melalui tahap penguraian kimia, fisika, dan pada akhirnya penguraian biologi.


Dalam proses terakhir inilah limbah cair yang memiliki konsentrasi logam berat benar-benar diminimalisir.


3. Perhitungan Desain Volume IPAL

Perencanaan juga meliputi perhitungan desain dan volume IPAL yang terbagi atas:

  • desain bak pemisah lemak,

  • desain bak ekualisasi air limbah utama,

  • kapasitas bak pengendap awal,

  • kapasitas pompa air limbah,

  • kapasitas bioreaktor,

  • kapasitas bak pengendap akhir

  • jumlah kebutuhan oksigen, dan

  • jumlah blower udara yang dibuthkan dalam sistem perencanaan IPAL.

Ingat, limbah cairan dari kegitan medis yang dilakukan rumah sakit harus diperhitungkan standar baku mutu sebelum dibuang. Supaya ketika mengalir ke alam tidak menyebabkan ketidakseimbangan yang berujung pada pengrusakan ekosistem.

IPAL Rumah Sakit harus direncanakan sematang mungkin. Sehingga proses pengolahan limbah tepat guna, efektif, dan efisien.


Jenis-jenis Limbah Rumah Sakit

Kementerian Kesehatan RI juga mengelompokkan beragam limbah medis, berikut ini daftarnya yanng wajib Anda tahu:

  1. Limbah infeksius merupakan limbah dengan kandungan patogen. Apabila diberikan dalam jumlah cukup akan menyebabkan penyakit pada inang. Contohnya limbah hasil operasi, otopsi dari pasien dengan penyakit menular, alat dan materi yang berhubungan dengan orang sakit.

  2. Limbah patologis berasal dari jaringan tubuh manusia. Contoh janin, organ tubuh, muntahan, urin, darah dan cairan tubuh lain.

  3. Limbah kimia bersumber dari aktivifitas diagnostik, desinfektan, pemeliharaan kebersihan. Contohnya zat kimia fotografis.

  4. Limbah farmasi mengandung bahan farmasi. Contohnya produk farmasi, vaksin, obat-obatan, serum kedaluwarsa, dan tumpahan obat.

  5. Limbah benda tajam yakni material padat dengan sudut kurang dari 90 derajat. Dapat mengakibatkan luka iris dan tusuk. Contohnya jarum suntik, infus set, kaca sediaan, dan ampul.

  6. Limbah logam berat ditemukan dalam konsentrasi tinggi. Dapat disebut sebagai limbah berbahaya dan kadar racunnya tinggi. Contoh limbah logam merkuri dan air raksa dari peralatan kedokteran yang bocor (termometer dan alat mengukur tekanan darah).

IPAL Rumah Sakit Terbaik Dari Toya Arta Sejahtera

Tahapan perencanaan sampai pembangunan IPAL Rumah Sakit juga dapat dikonsultasikan kepada jasa kontraktor yang ahli. Salah satu referensi perusahaan Konsultan dan Kontraktor IPAL terbaik di Indonesia adalah Toya Arta Sejahtera.

Melayani konsultan dan kontraktor WWTP, WTP, STP, dan Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah Cair Domestik. Dalam hal ini jenis-jenis IPAL yang dibangun antara lain IPAL Komunal, IPAL Laboratorium, IPAL Rumah Sakit, IPAL Industri, IPAL Pabrik, IPAL Hotel, dan IPAL Apartement.


1 view0 comments

Recent Posts

See All

コメント


Post: Blog2_Post
bottom of page