Fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas berpotensi besar menghasilkan limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Apalagi jumlah rumah sakit yang beroperasi di Indonesia semakin bertambah. Rumah sakit yang memiliki pasien sudah pasti menghasilkan limbah yang harus ditanggulangi. Oleh karenanya dipasangkan Instalasi Pengolahan Limbah atau IPAL Rumah Sakit.
Sistem IPAL membuat pengolahan limbah rumah sakit berskala kecil, menengah, dan besar menjadi efektif. Hasilnya, limbah domestik dapat dibuang sesuai dengan standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, makhluk hidup, dan tumbuhan terjada dari efek buruk pencemaran limbah.
Terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut yang mengatur secara rinci perihal penanganan limbah. Tepatnya pada pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 12, dan pasal 13 menjelaskan pembuangan air limbah domestik harus memenuhi standar pemerintah.
Adapun tujuannya agar pembuangan limbah cair lebih aman dan ramah lingkungan. Rumah sakit yang tidak memiliki sistem IPAL akan memperoleh sanksi tegas dari pemerintah.
Perencanaan IPAL Rumah Sakit
Perencanan IPAL Rumah Sakit harus dilakukan dengan matang. Jadi, idealnya pemasangan seiring dengan tahap awal pembangunan rumah sakit. Adapun perencanaan IPAL ini harus mempertimbangkan beberapa hal berikut.
1. Memperkirakan Jumlah Air Limbah
Perkirakan volume air limbah yang ditampung per hari untuk disesuaikan dengan pemasangan bak dan penempatan lahan. Volume limbah cair bisa diperhitungkan dengan melihat fasilitas dan daya tampung pasien pada gedung rumah sakit.
Rumah sakit kelas mewah diperkiraan menghabiskan air sekitar 1.000 liter /hari. Rumah sakit kelas menengah diperkiraan menghabiskan 20.000 - 50.000 liter/hari. Sedangkan, rumah sakit umum diperkirakan menghabiskan air bersih sebanyak 50.000 - 100.000 liter/ hari. Dari konsumsi air bersih ini, ternyata menghasilkan 80% limbah cair dari total penggunaan air.
2. Sistem Pengumpulan Air Limbah
Rumah sakit memiliki unit-unit yang menghasilkan limbah cair, padat, dan gas. Misalnya, dapur, kamar mandi, toilet, tempat laundry, dan laboratorium. Seluruh limbah cair tersebut pertama-tama diproses melalui pre-treatment dahulu.
Tujuannya agar zat-zat berbahaya dapat dinetralisir sebelum dialirkan ke bak penampung. Sistem IPAL mengolah dan menguraikan limbah-limbah secara fisika dan kimiawi. Pada akhirnya penguraian melalui proses biologis.
3. Perhitungan Desain Volume IPAL
Sistem IPAL Rumah Sakit disusun secara lengkap yang terdiri atas:
desain bak ekualisasi air limbah utama,
desain bak pemisah lemak,
kapasitas pompa air limbah,
kapasitas bak pengendap awal,
kapasitas bioreaktor,
jumlah kebutuhan oksigen,
jumlah blower udara yang dibuthkan dalam sistem perencanaan IPAL, dan
kapasitas bak pengendap akhir.
Desain diatas membuat sistem IPAL bekerja lebih maksimal dan menetralisir limbah agar memenuhi standar kelayakan air limbah.
Jenis-jenis Limbah Rumah Sakit
Kementerian Kesehatan RI (2015) merilis jenis-jenis limbah medis yang harus diwaspadai:
Limbah benda tajam berupa material padat dengan sudut kurang dari 90 derajat. Dapat mengakibatkan luka iris dan tusuk. Contohnya jarum suntik, infus set, kaca sediaan, dan ampul.
Limbah infeksius berupa limbah yang mengandung patogen. Jika diberikan dalam jumlah cukup akan menyebabkan penyakit pada inang. Contohnya limbah hasil operasi, otopsi dari pasien dengan penyakit menular, alat dan materi yang berhubungan dengan orang sakit.
Limbah patologis berasal dari jaringan tubuh manusia. Contoh janin, organ tubuh, muntahan, urin, darah dan cairan tubuh lain.
Limbah farmasi mengandung bahan farmasi. Contohnya produk farmasi, vaksin, obat-obatan, serum kedaluwarsa, dan tumpahan obat.
Limbah kimia bersumber dari aktivifitas diagnostik, desinfektan, pemeliharaan kebersihan. Contohnya zat kimia fotografis.
Limbah logam berat ditemukan dalam konsentrasi tinggi. Dapat disebut sebagai limbah berbahaya dan sangat beracun. Contohnya limbah logam merkuri dari peralatan kedokteran yang bocor (termometer dan alat mengukur tekanan darah).
Desain dan Tahapan Pembuatan IPAL Rumah Sakit
Efektifitas pengolahan limbah rumah sakit berjalan dengan baik apabila desain IPAL lengkap dan pemasangan tepat. Berikut ini desain tahapan pembuatan IPAL terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Proses Pre-treatment
Tahapan pertama sebelum limbah cairan masuk pengolahan utama. Dalam proses pre-treatment senyawa kimia dalam limbah cair diproses melalui reduksi COD dan BOD.
2. Proses Instalasi Pengolahan Air Limbah
Tahapan lebih lanjut pengolahan limbah dalam IPAL dengan komponen lengkap dan saling terhubung.
Pre-treatment Dapur atau Kitchen.
Screening treatment.
Ekualisasi agar pengendapan awal sebelum masuk kedalam pengolahan utama.
Bak control.
Bio Membran Reaktor (MBR) dilengkapi diffuser yang mampu mendistribusikan oksigen menjadi butiran-butiran halus berukuran mikro dalam limbah cair. Oksigen yang didistribusikan ini disuplai oleh blower.
Klorinasi tujuannya untuk proses desinfektan menggunakan klorin. Proses ini membunuh bakteri-bakteri yang tersisa.
Organic Reducing Apparatus (ORA) Unit, mampu mengurangi resiko pencemaran air sungai dan bakteri E. Colii yang ada pada limbah cair.
Fish pond untuk menguji kadar polutan tersisa pada efluen.
Panel kontrol melitput seluruh peralatan dikendalikan dan terintegrasi dengan Membran Bio Reaktor (MBR).
Comments